Saat ini pertanian Organik sangat di galakan sebagai langkah mencapai kualitas hasil panen yang sehat.Pertanian Organik tentu sangat sulit dilakukan saat ini, disebabkan faktor terbiasanya masyarakat menggunakan pupuk kimia dan media-media tanam yang juga bukan Organik (plastik Mulsa).
Menurut pakar teori Organik dari Taiwan Dr. Henry Chang, Dia menyatakan bahwa “makanan organik” merupakan keseluruhan produk pertanian bebas dari pupuk kimia, bahan kimia atau bahan tambahan sejak pengolahan lahan dan bibit sejak awal, yaitu seluruhnya alami, seperti dalam hal membajak tanah secara tradisional, menggunakan pupuk alami atau memasukkan cacing untuk menggemburkan tanah melalui penggalian lubang yang alami, sehingga terjadi tanah mendapatkan efek dioksidasi yang mampu meminimalkan pencemaran tanah, udara, dan air di kawasan tersebut.
Namun pada kenyataannya masyarakat petani mengeluhkan hal seperti gangguan dari tanaman-tanaman pengganngu (rumput). Seringkali para petani melakukan langkah penutupan lahan menggunakan mulsa plastik sebagai langkah mengurangi pertumbuhan rumput yang dapat mengganggu. Padahal seperti apapun mulsa plastik merupakan bahan yang dapat membahayakan kondisi tanah ataupun tanaman secara perlahan.
Saat ini teknologi pertanian Organik semakin maju, dengan banyaknya pemanfaatan media-media alami yang juga mampu menggantikan peran bahan-bahan kimia. Coco Mulsa adalah salah satu terobosan yang sangat baik sebagai media penutup tanah lahan pertanian yang alami yang mampu meningkatkan kualitas tanah dan tanaman, karena dapat langsung terurai dengan tanah sehingga menjadi pupuk dan sangat efektif dalam menjaga tidak tumbuhnya rumput yang mengganggu.
Coco Mulsa dari serat sabut kelapa ini juga sangat mudah di dapatkan, karena selain coco mulsa yang sdh di produksi melalui teknologi yang ada, para petani juga dapat memanfaatkan serat sabut kelapa yang ada di sekitar mereka.
Berikut Coco Mulsa dalam bentuk Lingkaran, Persegi dan Lembaran panjang.